Tangis Darah Susu
Wednesday, January 07, 2009Masih kutatap jalan itu, kutatap dengan linangan
Terseok....dan gundah bukan kepalang
Ya kawan.....tak mampu kuungkapkan raungan suara menggema
Mengaduk segala yang ada dan telah kutata rapi
Masih selalu koyak benang-benang tipisnya.
Aku masih menangiiiiis.....dengan sejuta galon airmata yang bercampur darah
Dan sedikit susu yang selalu kupuja.
Rasanya aku benar kemarin,
tapi sesungguhnya hatiku tak pernah mempercayai kebenaran yang kuajarkan padanya.
Aku masih terjatuh dan periiiihhhh...........
Tapi tahukah kau, bahwa mungkin surga menantimu disana
Dan disana pula aku dapat bergelung sesukaku dengan apapun yang ku sentuh
saat ini....aku belum terlalu dewasa............
Aku belum dewasa...ya.....
Karena aku masih tidak mengerti bagaimana merawat diriku dan lukaku.
Karena aku terlalumenggenggam cinta itu...