Senandung Sunyi
Putaran waktu yang sama
Berdentang denting terngiang-ngiang
Menuntun langkah berirama
Dalam ingatan sang Penunggu Waktu
Duhai kekasih-kekasihku....
Sarat sungguh bebanmu tergantung
Tanpa surut sang waktu mengajakmu berlari
Lelah bukan karibmu yang kau kenal
Walau sang waktupun bukan yang kau cinta
Gelap awan kau melangkah
Renta senja kau gayut pulang
Maka bolehlah kau berteriak wahai kasih...
Rindumu masih ada
Disini mataku sebagai saksi
Panjangnya hari kau lalui
Disini sunyiku menyapa
Bersama senandungnya yang lirih
Tapi taman hatiku masih ada
Mekar, bersemi bersiram cinta
Tak pantang kau singgahi
Rela kau rebahkan diri padanya
Hanya ini yang kupunya, sayangku...
Mungkin cukup membasuh luka peluhmu
Berdentang denting terngiang-ngiang
Menuntun langkah berirama
Dalam ingatan sang Penunggu Waktu
Duhai kekasih-kekasihku....
Sarat sungguh bebanmu tergantung
Tanpa surut sang waktu mengajakmu berlari
Lelah bukan karibmu yang kau kenal
Walau sang waktupun bukan yang kau cinta
Gelap awan kau melangkah
Renta senja kau gayut pulang
Maka bolehlah kau berteriak wahai kasih...
Rindumu masih ada
Disini mataku sebagai saksi
Panjangnya hari kau lalui
Disini sunyiku menyapa
Bersama senandungnya yang lirih
Tapi taman hatiku masih ada
Mekar, bersemi bersiram cinta
Tak pantang kau singgahi
Rela kau rebahkan diri padanya
Hanya ini yang kupunya, sayangku...
Mungkin cukup membasuh luka peluhmu
Labels: Sepenuh Cinta
« Home
wah jago nulis puisi juga nih
baru belajar nih..
»
Post a Comment